Setelah kita mengetik pesan di aplikasi instant messenger seperti
WhatsApp atau Telegram dan menekan tombol kirim, apa sebenarnya
yang terjadi setelah itu?
Untuk mengetahui rahasia tersebut, kita akan menggunakan Model OSI dalam
menjelaskan setiap proses yang terjadi setelah kita mengirim pesan.
Model OSI (Open Systems Interconnection) adalah susunan proses yang
membagi komunikasi data menjadi tujuh lapisan, yang mana masing-masing lapisan
memiliki peran tertentu dan bekerja sama agar data bisa dikirim dan diterima
secara benar.
7 lapisan dalam Model OSI, yaitu sebagai berikut:
- Lapisan Fisik (Physical Layer)
- Lapisan Tautan Data (Data Link Layer)
- Lapisan Jaringan (Network Layer)
- Lapisan Transportasi (Transport Layer)
- Lapisan Sesi (Session Layer)
-
Lapisan Presentasi (Presentation Layer)
- Lapisan Aplikasi (Application Layer)
Dalam pembahasan ini, kita akan melihat dari
sudut pandang pengirim pesan. Saat kita mengetik dan mengirim pesan,
sebenarnya kita sedang berinteraksi dengan
lapisan aplikasi (Application Layer) dari Model OSI.
1. Lapisan Aplikasi (Application Layer)
Lapisan aplikasi adalah titik awal dimana proses komunikasi data dimulai.
Lapisan ini menghubungkan aplikasi WhatsApp atau Telegram yang kita
gunakan dengan sistem jaringan yang akan digunakan untuk mengirimkan
data.
Jika kita ibaratkan proses pengiriman pesan di WhatsApp atau Telegram
seperti mengirim surat fisik melalui jasa ekspedisi, maka:
-
WhatsApp atau Telegram adalah perusahaan ekspedisi yang kita gunakan,
misalnya Kantor Pos Indonesia, JNE, J&T, atau Ninja Express.
-
Sementara itu, lapisan aplikasi adalah petugas ekspedisi yang menerima
surat kita untuk diproses lebih lanjut.
Setelah pesan selesai diproses di lapisan aplikasi, pesan tersebut diteruskan
ke lapisan berikutnya, yaitu lapisan presentasi (presentation layer).
2. Lapisan Presentasi (Presentation Layer)
Pada lapisan presentasi, pesan yang akan dikirim terlebih dahulu disesuaikan
formatnya, agar sesuai dengan standar pertukaran data yang telah ditetapkan
secara umum.
Meskipun terjadi proses penyesuaian format, lapisan presentasi tidak membaca
atau memahami isi dari pesan tersebut.
Setelah itu, pesan dienkripsi untuk menjaga kerahasiaannya, sehingga hanya
penerima yang sah yang dapat membacanya.
Selanjutnya, pesan juga dikompresi agar ukurannya lebih kecil, sehingga proses
pengiriman menjadi lebih efisien.
Setelah diproses pada lapisan presentasi, pesan yang kita kirimkan diteruskan
ke lapisan selanjutnya, yaitu lapisan sesi (Session Layer).
3. Lapisan Sesi (Session Layer)
Pada lapisan sesi, sistem akan memeriksa dan mengelola sambungan komunikasi
antara pengirim dan penerima.
Lapisan ini memastikan bahwa penerima dalam kondisi siap menerima pesan
WhatsApp yang kita kirimkan, serta menjaga agar sesi komunikasi tetap aktif
dan sinkron selama proses pengiriman pesan berlangsung.
Jika perangkat yang akan penerima pesan kita tidak aktif atau offline,
sambungan tidak akan dibuka. Aplikasi pengirim bisa menampilkan status belum
terkirim atau dalam WhatsApp ceklis satu.
Jika perangkat penerima siap menerima pesan, maka pesan akan dilanjutkan ke
lapisan selanjutnya, yaitu Lapisan Transport (Transport Layer).
4. Lapisan Transport (Transport Layer)
Pada lapisan ini, pesan yang akan dikirim dipotong menjadi beberapa bagian
kecil yang disebut segment. Tujuannya agar pesan lebih mudah ditransmisikan (dikirimkan) dan proses
pengirimannya menjadi lebih cepat.
Setelah pesan dipotong menjadi beberapa segment, bagian-bagian ini kemudian
diteruskan ke lapisan berikutnya, yaitu Lapisan Jaringan (Network Layer),
untuk diproses lebih lanjut.
5. Lapisan Jaringan (Network Layer)
Setiap packet yang masuk ke lapisan jaringan akan diberi alamat
IP pengirim dan alamat IP penerima. Setelah masuk ke lapisan ini, istilah
segment berubah menjadi paket (packet). Mengapa istilahnya diubah?
Alasannya, yaitu untuk mempermudah dalam mengenali data yang sedang diproses
di setiap lapisan. Pada lapisan tranport, data yang diproses disebut dengan
segment. Pada lapisan jaringan, data yang diproses disebut dengan
packet. Pada lapisan tautan data, data yang diproses disebut
frame.
Setelah alamat ditambahkan, lapisan jaringan bertugas menentukan jalur
terbaik yang harus ditempuh oleh setiap paket untuk mencapai tujuan secara
cepat.
Setiap packet yang telah selesai diproses di lapisan jaringan,
diteruskan ke lapisan tautan data (data link layer).
6. Lapisan Tautan Data (Data Link Layer)
Setiap frame yang masuk ke lapisan ini akan dilengkapi dengan
informasi tambahan berupa CRC. CRC (Cyclic Redundancy Check) berfungsi untuk memeriksa dan memastikan integritas data, yaitu
mendeteksi adanya kesalahan atau kerusakan data selama pengiriman.
Selain itu, ditambahkan pula MAC address, yaitu tanda pengenal unik
yang ditanamkan langsung oleh pabrik pada kartu jaringan setiap perangkat.
Dengan adanya informasi ini, lapisan tautan data dapat memastikan bahwa data
yang dikirim diterima oleh perangkat yang tepat, sesuai dengan alamat
fisiknya.
Pada lapisan ini, data yang diproses berubah istilah dari
packet menjadi frame.
Setiap frame yang telah selesai diproses di lapisan
tautan data, diteruskan ke lapisan fisik (physical layer).
7. Lapisan Fisik (Physical Layer)
Setiap frame yang masuk ke lapisan ini akan diterjemahkan menjadi sinyal fisik, sesuai dengan jenis media transmisi yang digunakan.
Jika media transmisinya menggunakan gelombang radio, seperti pada jaringan seluler atau Wi-Fi, maka frame akan dikonversi menjadi sinyal elektromagnetik dengan bentuk amplitudo gelombang yang siap dikirimkan ke perangkat tujuan.
Pada kenyatannya, pada sistem pengiriman melalui jaringan seluler, media transmisi bisa lebih dari satu jenis. Alasannya, karena sinyal elektromagnetik yang dipancarkan oleh handphone kita nantinya diterima oleh menara telekomunikasi yang biasanya menggunakan media kabel sebagai transmisinya. Oleh sebab itu, sinyal elektromagnetik nantinya bisa diubah menjadi sinyal cahaya, apabila kabel yang digunakan adalah kabel fiber optik.
Setelah sinyal fisik diterima oleh perangkat milik penerima pesan, proses komunikasi data berlangsung secara terbalik, dimulai dari lapisan fisik hingga mencapai lapisan aplikasi. Pada lapisan aplikasi inilah pesan akhirnya dapat ditampilkan dan dibaca oleh penerima.
Demikian rangkaian proses yang terjadi ketika kita mengirimkan pesan melalui WhatsApp. Mulai dari perangkat pengirim, melintasi berbagai lapisan dalam model OSI, hingga akhirnya diterima dan dibaca oleh penerima pada perangkat tujuan.